Psikolog bagikan kiat memotivasi anak menunaikan ibadah puasa

Psikolog bagikan kiat memotivasi anak menunaikan ibadah puasa

Jakarta – Sani B. Hermawan, seorang psikolog yang fokus pada anak dan keluarga dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Memberikan beberapa tips untuk membantu anak menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan.

Karena anakanak belum sepenuhnya mengerti tentang kewajiban berpuasa bagi umat Islam, mereka sering kali memerlukan dorongan dari orang lain untuk berhasil menjalankan ibadah tersebut.

Dalam wawancaranya dengan ANTARA pada hari Selasa, Sani menyatakan bahwa orang tua dapat memberikan hadiah atau penghargaan sebagai dorongan untuk anakanak agar mereka dapat berpuasa. “Contohnya, jika anak berhasil berpuasa setengah hari, mereka bisa mendapatkan hadiah berupa uang atau barang favorit mereka,” ujarnya.

“Namun, penting untuk ada kesepakatan di awal. Ini bukan hanya soal hadiah, tetapi lebih kepada reward agar anak merasa senang, dan itu diperbolehkan,” tambahnya. Hadiah yang bisa diberikan untuk mendorong anak berpuasa dapat berupa uang atau benda, seperti buku atau mainan yang merangsang kreativitas.

Sani menganjurkan orang tua untuk memberikan hadiah sesuai dengan kemampuan mereka tanpa harus berlebihan. “Sebestinya, hadiah itu diberikan di akhir periode, bukan pada hari yang sama. Karena jika diberikan langsung, anak mungkin sudah merasa cukup dan kehilangan motivasi,” jelas Sani.

Dia juga menekankan pentingnya dukungan orang tua dalam proses anak menjalani ibadah puasa Ramadhan. Orang tua dapat memberikan apresiasi atas usaha anak, seperti bangun pagi untuk sahur.

“Yang terpenting anak diberikan penghargaan karena usaha yang telah mereka lakukan, bukan hanya hasil akhirnya,” kata Sani. “Menurut saya, ketika anak menunjukkan usaha yang baik, mereka akan merasa dihargai dan diakui telah berupaya untuk berpuasa,” tambahnya.

Bulan puasa merupakan kesempatan baik untuk mengajarkan anak tentang disiplin serta menjalin kebersamaan dalam keluarga. Selama Ramadhan, orang tua bisa mendidik anak untuk disiplin dalam menjalankan sahur, berbuka puasa tepat waktu, dan melaksanakan shalat bersama.

Rutinitas sahur, berbuka puasa, dan shalat berjamaah dengan keluarga diharapkan dapat menumbuhkan semangat anak untuk berpuasa dan memperkuat ikatan antar anggota keluarga. Dengan cara ini, seiring bertambahnya usia, anakanak akan memiliki dorongan dari dalam diri mereka sendiri untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan tanpa perlu imbalan dari orang tua.