Usai retret, kepala daerah nyatakan siap berjuang sejahterakan rakyat

Usai retret, kepala daerah nyatakan siap berjuang sejahterakan rakyat

Jakarta – Beberapa kepala daerah memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan. Retret Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 2025 yang diselenggarakan. Di Kompleks Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, dan menegaskan. Kesiapan mereka untuk berjuang demi kesejahteraan rakyat setelah mengikuti retret tersebut.

Dalam keterangan yang diterima pada hari Jumat, Wakil Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Tazkiyyatul Muthmainnah, menyampaikan bahwa retret ini memperkuat sinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Pemerintah Kota Tegal siap untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mengoptimalkan potensi daerah dan efisiensi anggaran.

“Ini merupakan retret pertama yang diadakan dan saya percaya ini sangat penting. Dengan demikian, kami akan bersatu seperti slogan kami, kompak, solid, bersatu untuk rakyat, petarung. Kami akan berjuang melawan kemiskinan dan berupaya untuk kesejahteraan rakyat,” tuturnya.

Bupati Keerom, Papua, Piter Gusbager, juga sejalan dengan pernyataan tersebut. Ia menilai bahwa acara ini memberikan pelatihan yang sangat dibutuhkan bagi kepala daerah. Menurutnya, koordinasi dan komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah harus diperkuat agar kebijakan nasional dapat dilaksanakan secara efektif.

Ia menegaskan bahwa tanpa adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, banyak program kebijakan tidak akan berjalan sesuai harapan. “Namun, kapasitas kepala daerah harus terus diasah, diperbarui, dan ditingkatkan,” jelas Piter.

Dia juga menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi dalam meningkatkan daya saing daerah. Menurutnya, setiap daerah memiliki potensi komparatif yang perlu dimaksimalkan agar perekonomian daerah semakin kuat. “Oleh karena itu, dari delapan citacita yang diusung, Astacita ini bagi saya yang paling penting untuk meningkatkan ekonomi daerah adalah hilirisasi dan industrialisasi,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyoroti pentingnya retret ini untuk membangun hubungan emosional antara kepala daerah dan pemerintah pusat. Menurutnya, diskusi langsung seperti ini jauh lebih efektif dibandingkan metode daring, karena dapat membangun kebersamaan dan pemahaman yang lebih dalam.

“Beliau berusaha memberikan sebuah rasional, dasar yang jelas mengapa Indonesia sebenarnya bisa maju, alasan mengapa belum dalam beberapa hal, apa yang sudah dicapai, dan apa yang perlu kita lakukan bersama. Sangat komprehensif,” ungkap Emil. Dia juga menyoroti bagaimana strategi hilirisasi dijelaskan dengan lebih jelas dalam arahan Presiden Prabowo. Menurutnya, strategi ini tidak hanya dipahami secara teknis, tetapi juga memiliki dasar filosofis yang kuat.

“Landasan konstitusionalnya menjelaskan mengapa negara harus hadir secara lebih aktif. Semua disampaikan secara lengkap, baik secara teknis maupun filosofis, dan sampai ke kami semua,” katanya. Ia juga menekankan bahwa Presiden Prabowo menekankan semangat patriotisme dan nasionalisme sebagai landasan untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

Senada, Bupati Karimun, Kepulauan Riau, Iskandarsyah, juga melihat retret ini sebagai pengalaman yang sangat berharga. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan daerah dan dapat langsung diterapkan. “Terutama adalah menyinergikan program yang diusung Pak Prabowo, yaitu Astacita, bagaimana daerah harus mampu mewujudkan apa yang telah dibangun oleh Bapak Presiden,” kata Iskandarsyah.

Presiden Prabowo Subianto menutup kegiatan retret ini dengan pengarahan yang menekankan pentingnya kekompakan, hilirisasi, industrialisasi, serta semangat patriotisme dan nasionalisme sebagai kunci percepatan pembangunan daerah dan kemakmuran rakyat.