Jakarta – Petrokimia Gresik, sebuah perusahaan solusi agroindustri yang merupakan anggota dari holding Pupuk Indonesia. Sedang berusaha untuk meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan pelajar guna mencegah terjadinya kanker.
Dwi Satriyo Annurogo, Direktur Utama Petrokimia Gresik, menyatakan bahwa program yang disebut “K3 Goes to School” dilaksanakan di empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dalam upaya untuk memperingati Hari Kanker Sedunia.
Kami memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini kepada siswa SMK di Gresik, terutama dalam mencegah risiko terkena kanker. Menurut Dwi Satriyo, ketika tubuh mengalami sakit, kita bahkan kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, apalagi untuk berpikir inovatif,” ujar dalam keterangannya di Jakarta pada hari Sabtu.
Menurutnya, agar dapat mencetak generasi unggul bangsa, diperlukan pemuda yang sehat. Dengan kesehatan tubuh yang prima, generasi penerus bangsa ini dapat berpikir kreatif dan responsif dalam menghadapi berbagai tantangan.
Para siswa di SMK Semen, SMK Negeri 1 Cerme, SMK PGRI, dan SMK Negeri 1 Duduksampeyan mendapat sosialisasi tentang gaya hidup sehat untuk mencegah kanker dari dokter Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG), dr Robitha.
Dr. Robitha menyatakan bahwa kanker merupakan penyakit yang serius dan rumit, namun ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat.
“Menurutnya, mengikuti pola makan seimbang dan gaya hidup aktif dapat memberikan tambahan perlindungan bagi kesehatan,” ujarnya.
Pada saat yang sama, di program K3 Goes to School, siswa-siswa juga diajarkan tentang berbagai profesi di bidang K3, penanganan keadaan darurat, dan teknik pemadaman kebakaran. Melalui kegiatan ini, para pelajar mendapatkan pemahaman dasar mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
“Petrokimia Gresik memberikan dukungan dalam mencetak generasi unggul Indonesia sesuai dengan arahan Pemerintah melalui penyediaan fasilitas yang komprehensif, seperti beasiswa, magang, bantuan fasilitas pendidikan ke sekolah-sekolah, dan upaya membangun kesadaran kesehatan,” kata Dwi Satriyo.