Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah meresmikan PT Goday Food Bukit Indah. Sebuah perusahaan modal asing dalam industri makanan olahan. Yang diharapkan dapat menghadirkan inovasi teknologi. Serta meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk lokal.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyampaikan hal tersebut dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta pada hari Jumat.
Taruna juga menekankan pentingnya bagi perusahaan modal asing untuk memahami regulasi yang ada di Indonesia, terutama mengenai cara yang baik dalam memproduksi pangan olahan dan cara yang baik dalam mendistribusikannya.
Ia mendorong pengembangan produk pangan olahan yang rendah kandungan gula, garam, dan lemak, karena ini merupakan faktor risiko untuk penyakit tidak menular.
“Ini adalah langkah untuk meningkatkan pilihan pangan olahan yang memiliki label ‘Pilihan Lebih Sehat’ bagi masyarakat,” ujarnya.
PT Goday Food Bukit Indah, menurutnya, telah memenuhi standar keamanan pangan serta mematuhi ketentuan dalam cara produksi pangan olahan yang baik.
Oleh karena itu, organisasi tersebut telah mengeluarkan Izin Penerapan CPPOB untuk dua jenis barang dan tiga izin edar untuk produk roti dan camilan.
Ia juga berharap praktik baik yang diimplementasikan di pabrik ini dapat dijadikan contoh untuk pengembangan pabrik baru di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, dengan memenuhi persyaratan izin yang serupa.
Pihaknya akan terus siap memberikan dukungan agar industri makanan dapat berkembang dengan berkelanjutan.
“Diharapkan, kerja sama antara pengatur dan pelaku bisnis dapat memacu pertumbuhan industri pangan yang sehat, kompetitif, dan memiliki daya saing di pasar domestik dan internasional,” tuturnya.
Sementara itu, CEO PT Goday Food Bukit Indah, Su Haijun, mengungkapkan rasa terima kasih kepada BPOM dan pemerintah Indonesia atas kebijakan ketat dalam keamanan pangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dia menekankan bahwa harga produknya yang terjangkau tidak mengurangi kualitas, dan produksi dalam skala besar tidak berarti kualitas produk jadi menurun.
Dia juga menyebutkan bahwa pabrik tersebut akan menciptakan lebih dari seribu kesempatan kerja.
Su Haijun menjelaskan motivasi mendirikan pabrik baru di Indonesia, yakni karena populasi yang besar di Asia Tenggara dan pasar yang luas dengan kebutuhan akan produk pangan berkualitas.
“Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi hebat untuk mengembangkan industri pangan. Kami ingin berbagi visi kami untuk menyediakan camilan yang lezat dan bergizi bagi setiap keluarga dengan harga yang terjangkau,” jelas Su Haijun.