London – Pihak berwenang Inggris mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan sementara tarif impor untuk 89 jenis barang. Sebuah langkah yang bertujuan untuk mendukung bisnis lokal dan mengurangi beban finansial. Bagi konsumen. Kebijakan ini mulai berlaku segera dan direncanakan akan berlangsung sampai Juli 2027.
Sebuah pernyataan resmi yang diperbarui pada hari Senin (14/4) menyebutkan bahwa penangguhan tarif ini akan mencakup berbagai barang, termasuk barang-barang sehari-hari seperti pasta, jus buah, bumbu, dan minyak kelapa, serta bahan industri seperti kayu lapis dan plastik yang digunakan dalam konstruksi dan industri.
Produk musiman seperti sirup agave, yang banyak digunakan dalam pembuatan koktail, serta umbi untuk berkebun juga termasuk dalam daftar CVTOGEL ersebut.
Pihak berwenang Inggris memperkirakan bahwa pengurangan tarif ini akan memberikan penghematan sebesar 17 juta poundsterling (1 poundsterling setara dengan Rp22. 083) setiap tahunnya. Para pegawai pemerintah menyatakan bahwa penghematan ini dapat diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih murah, terutama menjelang musim panas.
“Perdagangan yang terbuka dan bebas dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menurunkan harga, dan membantu bisnis menjual produk mereka ke seluruh dunia. Itu sebabnya kami mengurangi tarif untuk berbagai barang,” kata Jonathan Reynolds, Menteri Bisnis dan Perdagangan Inggris.
“Dari makanan hingga perabotan, kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi biaya barang sehari-hari untuk pelaku usaha, dengan harapan penghematan ini bisa disalurkan kepada konsumen,” tambahnya.
Rachel Reeves, Menteri Keuangan Inggris, juga menekankan potensi kebijakan ini dalam membantu mengatasi masalah biaya hidup yang dihadapi masyarakat.
“Dalam situasi dunia yang terus berubah, kami menyadari bahwa banyak keluarga khawatir mengenai biaya hidup, dan perusahaan-perusahaan merasa tidak pasti tentang masa depan mereka. Oleh karena itu, kami mengumumkan penurunan harga untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari, yang akan membantu para pelaku usaha tumbuh dan memberikan penghematan kepada pelanggan mereka,” ujarnya.
Pengumuman ini disampaikan di tengah meningkatnya tekanan dalam perdagangan internasional, termasuk kenaikan tarif baru-baru ini yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap beberapa ekspor dari Inggris. Kebijakan AS ini berdampak pada sektor-sektor seperti baja, otomotif, dan produk makanan, menambah biaya bagi eksportir dan mengganggu perdagangan transatlantik.
Kelompok industri memperingatkan bahwa tarif dari AS tersebut bisa semakin membebani sektor manufaktur di Inggris, yang sudah menghadapi masalah biaya input tinggi dan permintaan global yang menurun. Oleh karena itu, penangguhan tarif oleh pemerintah Inggris ini dilihat sebagai langkah untuk memperkuat daya saing domestik dan ketahanan ekonomi.