Puan: GKSB perkuat Indonesia di global lewat kerja sama antarparlemen

Puan: GKSB perkuat Indonesia di global lewat kerja sama antarparlemen

Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan Kelompok Kerja Sama Bilateral (GKSB). Merupakan upaya penguatan posisi Indonesia di kancah internasional melalui hubungan antarparlemen yang strategis dan konstruktif serta kerja sama dengan negara sahabat.

“Forum parlemen ini tentu akan bermanfaat dalam membantu kerja sama parlemen, maupun kerja sama di forum-forum internasional tentang kebijakan pemerintah kedua negara,” kata Puan dalam keterangan yang diterima hari itu. Kamis seusai pelantikan GKSB DPR RI periode 2024-2029 di Gedung Pustakaloka, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurutnya, GKSB merupakan bagian dari upaya DPR untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan kementerian lain sesuai isu atau bidang. “Program dan kebijakan apa yang dapat dilaksanakan terkait dengan negara-negara yang… “Akan dikunjungi karena ini butuh kesinambungan,” ujarnya.

Puan kemudian membahas isu perubahan iklim dan hubungannya dengan inisiatif energi bersih dan isu teknologi digital. Yang menawarkan potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, tambahnya, dunia masih menghadapi banyak ketidakpastian.
“Kita menghadapi meningkatnya ketegangan geopolitik, persaingan kekuatan besar, krisis iklim, dan meningkatnya proteksionisme perdagangan,” katanya.

Para wakil rakyat meyakini kelompok persahabatan parlemen akan menjadi wadah penting bagi diplomasi parlemen. Untuk menyampaikan suara pemilih di seluruh dunia dan turut serta mencari solusi atas berbagai krisis global. Yang sulit diselesaikan sendiri bahkan oleh pemerintah.

“Tantangan abad 21 memerlukan solusi abad 21, termasuk DPR. Dalam konteks ini, DPR berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk melaksanakan kebijakan luar negeri yang “bebas dan aktif,” katanya. Disebutkan pula bahwa melalui diplomasi parlemen, berbagai upaya dapat dilakukan untuk mengatasi peluang dan tantangan ke depan.

Pertama, lanjutnya, perlu adanya penguatan hubungan bilateral antara DPR dan parlemen negara mitra guna memajukan kepentingan nasional Indonesia. Kerja sama antarparlemen juga dapat membantu melindungi kepentingan warga negara Indonesia dan pekerja migran di luar negeri.

Dia melihat perlunya berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara, khususnya melalui Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA). Lebih lanjut, kata Puan, diplomasi parlemen diyakini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui diplomasi parlemen ekonomi dengan parlemen negara lain.

“Kerja sama parlemen ini dapat membantu pemerintah mencapai tujuan ekonominya. Kami juga berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi kemiskinan. “Penderitaan,” katanya.

Selain itu, Puan meyakini diplomasi parlemen juga dapat berkontribusi terhadap realisasi agenda global seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan penyelesaian permasalahan iklim melalui forum parlemen multilateral. Misalnya Inter-Parliamentary Union (IPU) atau KTT G20 (P20).

Puan juga membahas gencatan senjata di Gaza dan kaitannya dengan kerja DPR menuju kemerdekaan Palestina. “Di Timur Tengah, kita baru saja menyaksikan gencatan senjata di Gaza. Hal ini seharusnya menginspirasi kita untuk mengakhiri perang dan konflik di belahan dunia lain,” ujarnya.

Terakhir, Puan berharap pelantikan GKSB dapat menjadi tahapan penting dalam perjalanan diplomasi parlemen Indonesia. “Dengan melakukan hal tersebut, diplomasi parlemen DPR akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Presiden DPR RI Puan Maharani.